Pada tahun 2003, sekelompok orang tua dan pendidik berkumpul dan berdiskusi untuk menemukan cara baru dalam mendidik anak-anak mereka. Semua berawal hanya dengan 12 siswa, banyak diantaranya yang menggunakan Bahasa Inggris sebagai Bahasa utamanya. Pusat kelompok belajar inilah yang akhirnya menjadi cikal bakal Sekolah Bina Cita Utama.
Sejalan dengan minat pada kelompok belajar ini yang terus bertambah, begitu pula mimpi akan membangun sebuah sekolah. Pada bulan Juli tahun 2005, hanya dengan 28 siswa dari beragam rentang usia dan 4 ruang kelas, Sekolah Bina Cita Utama secara resmi dibuka untuk umum sebagai sekolah bilingual dan multi-kultural pertama di provinsi Kalimantan Tengah. Mayoritas siswa datang dari Ibu Kota Provisnsi Palangka Raya dan sekitarnya dan beberapa datang datang komunitas internasional di Rungan Sari.